Kamis, 28 Mei 2009

COELENTERATA: AN INTRODUCTION

Anggota filum yang paling mudah menggambarkan filum ini adalah ubur-ubur (Aurelia) yang sering kita lihat melayang-layang indah di laut melalui tayangan televisi. Ubur-ubur memiliki struktur tubuh yang transparan, memiliki banyak sungut (tentakel), dan beracun. Karang-karang laut juga merupakan anggota penyusun filum ini.
Coelenterata berasal dari bahasa latin, yaitu coelom=rongga dan enteron=usus. Jadi, secara sederhana coelenterata dapat diartikan sebagai hewan yang memiliki rongga tubuh yang berfungsi sebagai alat pencernaannya. Rongga ini sering disebut juga dengan gastrovaskuler.
Nama lain filum ini adalah cnidaria, karena memiliki alat penyengat yang berada di sekitar mulutnya. Alat ini berfungsi dalam mekanisme pertahanan tubuh atau melumpuhkan mangsa.
Dibandingkan Filum Porifera, Coelenterata merupakan metazoa yang lebih maju karena tubuhnya sudah membentuk jaringan dan memiliki sistem saraf sederhana.

Karakteristik umum:
1. multiseluler (terdiri dari banyak sel)
2. diploblastik, terdiri atas 2 lapisan tubuh
3. tubuh simetri radial atau biradial
4. habitat sebagian besar di laut, kecuali jenis Hydra (air tawar)
5. mengalami fase pergiliran hidup (metagenesis)
6. memiliki 2 bentuk tubuh, yaitu polip (sessil: melekat pada substrat hidup) dan medusa (berenang bebas)
7. bentuk tubuh seperti payung (parasut) atau lonceng
8. memiliki kapsul penyengat (nematokis) yang terdapat pada sel-sel knidoblas di permukaan tentakel

Struktur dan Fungsi Tubuh:
Terdiri dari 2 lapisan tubuh, yaitu ektoderm dan endoderm (gastrodermis). Ektoderm berfungsi sebagai pertahanan tubuh sedang endodermis berfungsi sebagai pencernaan. Diantara keduanya terdapat lapisan bubur-tipis yang disebut mesoglea. Mesoglea kadang-kadang ada yang mengandung sel. Di bagian tengah tubuh terdapat rongga besar yang disebut gastrosol. Di bagian atas gastrosol terdapat mulut yang dikelilingi banyak tentakel. Gastrosol menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Pencernaan makanan berlangsung secara interseluler di gastrosol oleh sel-sel gastrodermis yang berbatasan langsung dengan rongga. Setelah dicerna, makanan akan diedarkan secara difusi. Begitu pula dengan transpor oksigen dan pengeluaran karbondioksida, dilakukan secara difusi. Pada coelenterata tidak ditemukan anus sehingga mulut juga digunakan sebagai lubang pengeluaran.
Semua Coelenterata adalah karnivor. Makanannya berupa zooplankton maupun hewan-hewan kecil yang hidup di air. Mangsa dilumpuhkan dengan knidoblast kemudian dimasukkan ke dalam mulut oleh tentakel untuk selanjutnya dicerna di dalam rongga gastrovaskuler.

Reproduksi:
Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi dengan pembuahan ovum oleh spermatozoa. Reproduksi aseksual dengan pembentukan tunas (budding).

Klasifikasi:
Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidupnya, Coelenterata terbagi menjadi 3 kelas, yaitu:
1. Hydrozoa
Memiliki bentuk tubuh polip maupun medusa. Hidup soliter. Mulut terdapat pada bagian oral (atas) tubuh dan bagian aboral (bawah) melekat pada substrat hidup. Bereproduksi secara seksual dan aseksual. Contoh: Hydra sp, Obelia sp.
2. Scypozoa
Bentuk dominan berupa medusa. Bentuk tubuh seperti payung (parasut). Fase polip hanya hingga fase larva. Bereproduksi secara seksual dan aseksual. Contoh: Aurelia sp (ubur-ubur).
3. Anthozoa
Hanya memiliki fase polip dalam hidupnya. Merupakan pembentuk anemon dan karang-karang (koral) laut. Umumnya berwarna menarik. Hidup di perairan dangkal (hingga kedalaman 35 m) dan bersuhu sedang (20 derajat celcius). Contoh: Tubipora musica, Euplexura antipathes.

Peranan Coelenterata bagi Kehidupan:
Coelenterata merupakan pembentuk ekosistem terumbu karang. Tempat tinggal beraneka jenis ikan dan biota laut. Karang berukuran besar (misal The Great Barrier Reef) bermanfaat sebagai pemecah ombak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar