Minggu, 24 Mei 2009

PORIFERA: HEWAN PEMBERSIH LAUT

PORIFERA (SPONS)

Berasal dari kata pore=lubang-lubang kecil/ pori-pori, dan ferre= membawa. Jadi secara sederhana porifera diartikan sebagai hewan yang memiliki pori-pori di seluruh tubuhnya. Porifera merupakan hewan multiseluler yang paling sederhana. Ukuran tubuh porifera bervariasi mulai 1 mm hingga 1 m.

Karakteristik Umum:

  1. multiseluler (tubuh terdiri dari banyak sel), namun belum membentuk jaringan
  2. bentuk tubuh seperti vas bunga, mangkuk, tabung atau tumbuhan.
  3. hidup sessil (melekat pada substrat)
  4. Sebagian besar habitatnya di laut dangkal (hingga kedalaman 3,5 m), kecuali familia spongilidae hidup di air tawar
  5. tubuh simetri radial, ada pula yang asimetri
  6. diploblastik, (tubuh terdiri dari 2 lapis, yaitu epidermis dan endodermis)
  7. pencernaan makan secara interseluler
  8. rangka tubuh terbuat dari spikula
  9. memiliki 3 tipe saluran air, yaitu: ascon, sycon dan leucon
  10. Reproduksi secara seksual dan aseksual

Struktur dan Fungsi Tubuh:

Tubuh memiliki banyak pori-pori (ostium) yang merupakan celah masuknya air ke rongga dalam tubuh yang berukuran lebih lebar yang disebut spongocoel. Dari spongocoel, air kemudian keluar melalui oskulum, yang terdapat dipermukaan oral (atas) tubuh.

Struktur anatomi porifera: lapisan luar tubuh (epidermis) terdiri dari selapis sel yang membentuk celah-celah kecil yang disebut ostium. Sel yang membentuk dan menggerakkan ostium disebut porosit. Lapisan dalam (endodermis) terdiri atas sel berbentuk leher yang disebut koanosit. Koanosit memiliki inti, vakuola dan flagela yang berkaitan dengan fungsi sel ini sebagai ‘alat’ pencernaan. Pencernaan terjadi di dalam koanosit, oleh karena itu disebut memiliki pencernaan interseluler. Antara tubuh bagian luar dan dalam terdapat lapisan tengah (mesoglea/mesenkim) yang terdiri dari 3 model sel, yaitu amubosit dan skleroblast dan arkeosit. Dinamakan amubosit merujuk kepada bentuk dan sifat selnya yang menyerupai bentuk dan sifat amuba, yang mudah berubah bentuk. Skleroblast menghasilkan rangka yang disebut spikula. Spikula umumnya terbuat dari mineral kalsium karbonat dan silika, sedangkan yang lain terbuat dari bahan organik spongin. Sedangkan arkeosit berfungsi dalam reproduksi sel secara seksual.

Porifera belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Pencernaan dilakukan secara sederhana dengan cara ‘menyaring’ makanan, berupa plankton dan bakteri, yang terlarut dalam air. Sel yang berperan dalam proses ini adalah koanosit. Setelah makanan diperoleh, maka tugas selanjutnya, yaitu mengedarkan makanan dilakukan oleh amubosit. Amubosit pula yang berperan mengangkut zat sisa pencernaan untuk dibuang.











Reproduksi:

Hampir semua porifera bersifat hermaprodit, yang berarti satu individu dapat menghasilkan ovum juga spermatozoid. Reproduksi dapat dilakukan secara seksual maupun aseksual. Reproduksi seksual dengan peleburan sel sperma dan ovum. Ovum dan spermatozoa dihasilkan dalam periode yang tidak sama. Spermatozoa mulai terbentuk, terkumpul dan diluncurkan dalam kolom air, seringkali dalam jumlah yang banyak sehingga tubuh porifera terlihat seperti berasap. Sperma kemudian ditangkap oleh spons betina pada species yang sama. Dalam tubuh betina, sperma disalurkan menuju ovum oleh arkeosit. Fertilisasi terjadi di bagian mesenkim, kemudian zigot akan berkembang menjadi larva bersilia. Larva kemudian berenang keluar melalui oskulum, bila menemui tempat yang sesuai larva akan menempel dan tumbuh menjadi porifera baru.

Reproduksi aseksual dengan membentuk tunas (budding). Namun, bila kondisi buruk (misalnya musim dingin) spons yang hidup di perairan tawar akan membentuk gemmulae (tunas interna), yang terbentuk dari koanosit yang terbungkus kuat dan tebal oleh sejumlah sel. Tunas interna ini masih berada di dalam tubuh induk.Bila kondisi membaik (musim semi) gemmulae akan memisah dan berkembang menjadi spons dewasa.

Tipe Tubuh Porifera:

Berdasarkan tipe saluran airnya tipe tubuh porifera terbagi 3, yaitu: ascon, sypon dan leucon.

Keterangan gbr. A. tipe Ascon, B. tipe sycon, C. tipe Leucon

  1. Tipe Ascon: merupakan tipe yang paling sederhana. Air masuk melalui ostia, masuk spongocoel kemudian keluar melalui oskulum.
  2. Tipe Sycon: ukuran tubuh lebih besar dibandingkan tipe ascon. Memiliki sistem kanal sederhana, dimana dinding kanal terdiri atas sel koanosit. Air masuk melalui ostia, masuk ke kanal berkoanosit, ke spongocoel, baru kemudian keluar melalui oskulum.
  3. Tipe Leucon: merupakan tipe saluran yang paling rumit. Ukuran tubuh paling besar dan memiliki saluran air bercabang-cabang. Air masuk melalui ostia, masuk ke saluran yang bercabang-cabang.

Klasifikasi:

Berdasarkan rangka tubuhnya, terbagi menjadi 3 kelas, yaitu Hexactinellida, Demospongia dan Calcarea.

  1. Calcarea

Merupakan spons yang paling primitif. Rangka tubuh terdiri atas kalsium karbonat. Memiliki saluran air ptie ascon dan sycon. Berukuran kurang dari 10 cm. Umumnya berwarna kurang menarik. Contoh: Scypa, Grantia, Leucosolenia

  1. Hexactinellida

Rangka tubuh terbuat dari silikat/kersik. Spikula berbentuk segi enam (hexa= enam) menyerupai bintang. Ukuran tubuh antara 10 hingga 30 cm. Berwarna pucat. Saluran air tipe sycon. Contoh: Euplectella sp.

  1. Demospongia

Rangka tubuh dari sponging atau campuran antara sponging dan kersik. Bentuk tubuh asimetris. Ukuran tubuh bervariasi mulai hanya beberapa mm hingga 2 m. Umumnya berwarna terang, menarik (kuning, oranye, ungu, merah atau hijau). Saluran air bertipe lucon. Habitatnya mulai perairan tawar hingga air laut. Contoh: spongia, hippospongia dan Niphates digitalis.

Peran Porifera dalam Kehidupan:

Digunakan sebagai spons mandi (Spongia sp dan Hippospongia sp), hiasan/souvenir.

Zat kimia yang diperoleh dari porifera berpotensi sebagai sebagai obat penyakit pernafasan, kardiovaskular, pencernaan, anti-inflamasi, antitumor dan antibiotik. Porifera juga merupakan’rumah’ bagi sejumlah tumbuhan laut berukuran kecil yang biasanya hidup di sekitar pori-porinya.

Porifera bersimbiosis dengan alga, dimana alga memperoleh keuntungan berupa tempat perlindungan, sedangkan spons memperoleh makanan.

Sumber:

www.ucmp.berkeley.edu/porifera/porifera.htmlwww.ucmp.berkeley.edu/porifera/porifera.html

http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=81&fname=kbhal13.htm

http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/accounts/information/Porifera.html

1 komentar: